Monday, June 1, 2015

Tugas Bahasa Inggris 2 Task 3

Tugas 3 Bahasa Inggris 2 (Task 3)

Page 112:
  1. Old Enough
  2.  Enough Money
  3. Enough Cups
  4. Enough Room
  5. Big Enough
  6. Well Enough
  7. Enough Time
  8. Enough Qualification
  9. Warm Enough


Page 113:

  1. I'm too busy for talk to you now.
  2. No, it's too late go to the cinema.
  3. It's not warm enough for us.
  4. No, I haven't got too nice for the job.
  5. No, I haven't got enough money this year for holiday.
  6. No, it's too dark for take a photo.
  7. No, we didn't too far away.
  8. No, he doesn't speak enough English.
  9. No, he's too lazy for work.

Page 126:

Exercise I

  1. Jim doesn't like football very much.
  2. When I heard the news, I phoned Tom immediately.
  3. Everyday Ann drives her car to work.
  4. Did you learn a lot of things at school today?
  5. Maria speaks English very well.

Exercise II

  1. I closed the door quietly.
  2. I remembered his name after a few minutes.
  3. He won the game easily.
  4. Why did you come home so late?
  5. Please don't ask again that question.

Monday, May 4, 2015

Tugas Bahasa Inggris

Denvy Ramadi Putri 

       1EA05 

    12214716


Tugas Bahasa Inggris 2 (5 April 2015) Task 2


Page 27-28:

Exercise
1.       FOR
2.       OR
3.       YET
4.       FOR
5.       SO
6.       BUT
7.       FOR
8.       BUT
9.       SO
10.   OR

Page 87-88:

Exercise 
1.       I don’t know How old she is
2.       What he told was interesting?
3.       Please tell me Where you live
4.       What she said wasn’t true
5.       Do you know When they coming are?
6.       Let’s ask him Which one he wants?
7.       Do you know Whose pen is this?
8.       Where she went is none of your business.
9.       Why they left the country is a secret.
10.   I don’t know who those people are.

Page 89:

Exercise
1.       I wonder if we should wait for him.
2.       I want to know if she borrowed your dictionary or not.
3.       I wonder if she needs any help.
4.       Whether he’s having trouble or not is not surprising me.
5.       I want to know whether it belongs to Jake or not.
6.       I wonder if there is life on planets.
7.       I wonder whether people will live on the mood someday or not.
8.       Could you tell me if this information is correct or not?

Page 91:

Exercise 
1.       The fact that Marry didn’t come made me angry.
2.       The fact that I’m little tired and feel fine except for that.
3.       The fact that she wasn't admitted to the university due to she didn't pass the entrance examination .
4.       The fact that many people in the world live in intorable poverty must concern all of us.
5.       The fact that he is frequently absent from class indicates his lack of interest in school.

Sunday, April 5, 2015

Tugas 2 Bahasa Inggris 2

TUGAS 2 BAHASA INGGRIS 2


EXERCISE:

1.        Before
2.        While
3.        Because
4.        Unless
5.        Before
6.        As if
7.        If
8.        Although
9.        Because
10.      After
11.      When
12.      Very, So that
13.      Although
14.      After
15.      Before
16.      Very, So that
17.      Since
18.      When
19.      As if
20.      If

TUGAS 1 BAHASA INGGRIS 2

TUGAS 1 BAHASA INGGRIS 2

COMPREHENSION

1.   Their duties include making sure company objectives are met and seeing that the business operates efficiently.

2. These management functions are planning, organizing, directing and controlling.

3. Planning involves determining overall company objectives and deciding how these goals can best be achieved.

4. Planning is listed as the first management function because the others depend on it.

5. In this phase managers decide on the positions to be created and determine the associated duties and responsibilities.

6. Staffing, choosing the right person for the right job, may also be included as part of the organizing function.

7. In directing, managers guide, teach and motivate workers so that they reach their potential abilities and at the same time achieve the company goals that were established in the planning process.

8. Effective direction, or supervision, by managers requires ongoing communication with employees.

9. In the last management function, controlling, managers evaluate how well company objectives are being met.

10. In order to adequately and efficiently perform thesen management functions, managers need interpersonal, organizational and technical skills.

Thursday, December 25, 2014

Tugas Ilmu Budaya Dasar

 Denvy Ramadi Putri
        12214716
          1EA05

Seminar

 

 

Judul                  
 ''Pendayagunaan Literasi Informasi untuk Menghadapi AFTA 2015''
Pembicara Utami B.R Hariyadi M.Lib.,M.Psi (Dosen Ilmu Perpustakaan Dan Informasi)Sari Meutia, MBA (CEO Mizan Publishing House)Kris Sandhi Soekartawi (Technical Officer, External Economic Relation Division, Market Integration Directorate, ASEAN Economic Community Department
Waktu & Tempat 09.35-11.35 @ Auditorium Gedung IX Fakultas Ilmu dan Budaya

Monday, December 1, 2014

Tugas Ilmu Budaya Dasar

 Denvy Ramadi Putri
  12214716
   1EA05

 

Rapunzel

Brothers Grimm


Pada suatu masa, hiduplah sepasang suami-istri yang sangat menginginkan kehadiran seorang anak, tetapi belum mendapatkan anak seorangpun. Di belakang rumah mereka ada sebuah jendela kecil yang mengarah ke sebuah taman indah yang di tutupi dengan tembok besar dan tak seorangpun berani masuk ke dalam taman tersebut karena taman tersebut adalah milik seorang penyihir yang sangat ditakuti.
Pada suatu ketika saat sang istri berdiri di jendelanya dan melihat ke taman, dia melihat sebuah hamparan kebun yang penuh dengan bunga rampion yang terlihat begitu segar dan hijau sehingga ia menginginkannya teramat sangat. Setelah beberapa hari, karena kecewa dan tahu bahwa ia tidak akan mendapatkan rampion tersebut, ia menjadi sakit dan pucat. Suaminya menjadi cemas dan bertanya, “Ada apa istriku?”. “Ah” jawab istrinya, “jika saja saya bisa mendapatkan rampion dari taman di sebelah rumah.” Si suami yang begitu mencintai istrinya berpikir, “ Apapun yang terjadi, saya harus membawakan rampion untuk istriku.” Maka saat hari menjelang malam, dia pun memanjat dinding taman, cepat-cepat mengambil rampion dan membawanya ke istrinya. Istrinya kemudian membuat salad (sayuran) dan memakannya dengan rasa senang. Istrinya sangat menyukai rampion itu sehingga ia meminta suaminya untuk membawakan dia rampion tiga kali lebih banyak dari sebelumnya.
Sang Pangeran meminta Rapunzel untuk mengulurkan rambutnya ke bawahSuaminya sekali lagi harus masuk ke kebun. Dalam kegelapan malam, ia memanjat dinding, dan saat itulah sang Suami dihinggapi rasa takut karena ia melihat si Penyihir telah berdiri di depannya ."Kamu sungguh berani," katanya dengan marah, "masuk ke kebun saya dan mencuri rampion saya? Kamu akan menderita karena itu!"
"Ah," jawab si Pria malang ini, "Ampunilah saya. Saya hanya melakukannya karena terpaksa. Istri saya melihat rampion Anda dari jendela, dan memiliki keinginan untuk memakannya."
Kemudian si Penyihir yang menjadi sedikit reda amarahnya, berkata kepadanya, "Jika benar seperti yang kamu katakan, saya akan memperbolehkan kamu untuk mengambil rampion sebanyak yang kamu mau, dengan satu syarat, kamu harus memberikan saya anak yang dilahirkan oleh istrimu nanti. Saya akan memperlakukan anak itu dengan baik, dan saya akan berlaku bagaikan seorang ibu untuk anak itu".
Pria malang yang ketakutan ini, menyetujui segala persyaratan si Penyihir, dan ketika bayinya lahir, si Penyihir muncul, memberi nama Rapunzel pada bayi itu, lalu membawanya pergi.
Rapunzel tumbuh menjadi anak yang sangat cantik. Ketika dia berusia dewasa, si Penyihir mengurungnya di sebuah menara yang terletak di hutan, dan tidak memiliki tangga ataupun pintu, kecuali sebuah jendela kecil. Ketika si Penyihir akan naik ke menara, dia akan berdiri di bawah dan berkata:
"Rapunzel, Rapunzel,
Ulurkanlah rambutmu ke bawah untuk saya."
Rapunzel yang memiliki rambut yang sangat panjang dan indah seperti benang emas, ketika mendengar suara penyihir, dia akan melepaskan ikatan rambutnya, menggulungnya pada sebuah kaitan di jendela, kemudian membiarkan rambutnya terulur turun ke bawah, dengan begitu si Penyihir bisa naik ke atas menara.
Setelah satu-dua tahun tinggal di menara, seorang pangeran, berkuda menyusuri hutan dan tiba di dekat  menara. Saat itu sang Pangeran mendengarkan sebuah lagu yang begitu merdu sehingga dia hanya bisa berdiri terdiam dan mendengarkan lagu tersebut. Lagu itu dinyanyikan oleh Rapunzel yang dalam kesendiriannya melewatkan waktunya dengan menyanyikan lagu merdu. Pangeran menjadi sangat ingin untuk naik ke atas menara, dan dia pun mencari pintu menara, tetapi tidak ada satupun pintu yang dapat ditemukan olehnya. Dia lalu berkendara untuk pulang ke rumah, tetapi nyanyian Rapunzel sangat menyentuh hatinya, karena itu, setiap hari ia pergi ke hutan dan mendengarkannya. Suatu waktu, ia berdiri di belakang sebuah pohon, ia melihat si Penyihir yang datang ke sana, dan dia pun mendengarkan penyihir tersebut berkata,
"Rapunzel, Rapunzel,
Ulurkanlah rambutmu ke bawah untuk saya."
Kemudian Rapunzel mengulurkan rambutnya turun, dan si Penyihir pun naik keatas.
"Jika itu adalah cara untuk naik ke atas, saya akan mencobanya nanti," katanya dalam hati, dan pada hari berikutnya, ketika hari mulai gelap, ia pergi ke menara dan berkata:
"Rapunzel, Rapunzel,
Ulurkanlah rambutmu ke bawah untuk saya."
Segera setelah Razunzel mengulurkan rambutnya, sang Pangeran pun naik.
Pada awalnya Rapunzel sangat ketakutan ketika dia melihat seorang pria yang tidak pernah dilihatnya, tetapi  pangeran berbicara dengannya dengan halus layaknya seorang teman, dan mengatakan bahwa hatinya tidak tenang apabila dia tidak melihat Rapunzel setelah mendengarkan Rapunzel menyanyi. Kemudian Rapunzel pun kehilangan rasa takutnya, dan ketika sang Pangeran bertanya apakah dia bersedia untuk menjadi suaminya, Rapunzel melihat bahwa sang Pangeran yang muda dan tampan, dia pun berpikir,"Pangeran ini akan menjadi suami saya dan akan mencintai saya melebihi cinta ibu angkat saya," Rapunzel pun mengiyakan sang Pangeran, dan berkata,
"Aku rela untuk pergi bersama Anda, tapi saya tidak tahu bagaimana caranya untuk turun. Bawakanlah saya sebuah gulungan sutra setiap kali Anda datang, dan aku akan menenun sebuah tali dengan sutra tersebut, dan ketika tali tersebut siap, saya akan turun, dan Anda bisa membawa saya ke istana Anda."
Mereka berdua sepakat bahwa sang Pangeran akan datang kepadanya setiap malam, karena si Penyihir tua selalu datang di siang hari. Si Penyihir tidak pernah mengetahui apa pun tentang hal ini, sampai suatu saat, Rapunzel berkata kepadanya,"Katakan kepadaku, bunda, mengapa saat saya menarik Anda naik, Anda jauh lebih berat dibandingkan sang Pangeran?"
Dalam sekejap si Penyihir menjadi marah dan berkata "Ah! saya pikir saya telah memisahkan kamu dengan dunia luar, namun kamu telah mengelabui saya!" Dalam kemarahannya dia mencengkeram rambut Rapunzel yang panjang, melilitkannya pada tangan kirinya, mengambil sebuah gunting, dan snip, snip, memotong rambut tersebut sehingga rambut indah itu tergeletak di lantai. Dan dia pun dengan kejam membawa Rapunzel yang malang ke sebuah gurun, di mana ia harus hidup dalam kesedihan dan kesengsaraan .
Pada hari yang sama, setelah mengusir Rapunzel, pada malam hari, si penyihir mengikat rambut yang ia potong tadinya pada kaitan jendela, dan ketika sang Pangeran berkata:,
"Rapunzel, Rapunzel,
Ulurkanlah rambutmu ke bawah untuk saya."
Si Penyihir membiarkan rambut tersebut terulur turun. Saat sang Pangeran naik, ia tidak menemukan Rapunzel yang dicintainya di atas, yang dilihatnya hanyalah si Penyihir yang menatapnya dengan tatapan jahat.
"Aha !" si Penyihir pun mengejek ."Kau akan membawa pergi wanita yang sangat engkau cintai, tetapi sayang burung yang indah itu tidak lagi ada dan bernyanyi di sarangnya. Seekor kucing telah membawanya pergi, dan kucing ini juga akan mencakar matamu, sehingga kamu tidak akan melihat Rapunzel lagi selama-lamanya."
Sang Pangeran merasa terluka dan putus asa, ia pun melompat turun dari menara untuk meloloskan diri dari si Penyihir, tetapi duri di mana ia jatuh menusuk matanya dan ia pun menjadi buta seperti yang telah dikutukkan oleh si Penyihir. Ia pun berjalan dengan mata yang telah buta, tak tentu arah di dalam hutan, tidak makan apa-apa kecuali akar dan buah, dan tidak melakukan apapun kecuali meratap dan menangisi kehilangan istrinya yang tercinta.
Sang Pangeran berjalan tanpa arah dalam keadaan menderita selama beberapa tahun, dan pada suatu saat, tibalah ia di sebuah padang pasir di mana Rapunzel berada. Saat itu, sang Pangeran mendengar suara nyanyian yang sangat akrab didengarnya, dan ia pun berjalan menuju ke arah itu. Ketika sang Pangeran mendekat, Rapunzel yang melihatnya, langsung mengenalinya, memeluknya lalu menangis. Dua bulir air matanya turun membasahi mata sang Pangeran yang buta, dan seketika itu juga, sang Pangeran bisa melihat dengan jelas seperti sedia kala. Sang Pangeran pun membawa Rapunzel ke kerajaannya, di mana mereka tinggal dan hidup berbahagia selama-lamanya.





Sumber : http://www.ceritakecil.com/cerita-dan-dongeng/Rapunzel-131


Komentar : Menurut pendapat aya anugrah dari tuhan yang bermanfaat bagi orang lain jangan disimpan sendiri berbagilah dengan orang lain
 Tugas Ilmu Budaya Dasar
     Denvy Ramadi Putri
               12214716
                 1EA05

DEFINISI TENTANG: WARNA



A.   PENGERTIAN DAN SEJARAH WARNA
Warna adalah Warna adalah spektrum tertentu yang terdapat di dalam suatu cahaya sempurna (warna putih) yang merupakan pantulan tertentu dari cahaya yang dipengaruhi oleh pigmen yang terdapat di permukaan benda
Ilmu tentang warna disebut chromatics. Teori warna sudah dikembangkan oleh Alberti (1435) dan diikuti oleh Leonardo da Vinci (1490). Teori warna mulai mendapat perhatian serius setelah dikembangkan oleh Sir Isac Newton (1704).[2] Pada awalnya teori warna dikembangkan dengan warna dasar merah, kuning dan biru (Red, Yellow, Blue atau RYB). Pencampuran warna dari warna dasar tersebut banyak dipakai oleh para pelukis, percetakan dan lain-lain

Sir Isaac Newton
Percobaan yang dilakukan oleh Isaac Newton dengan prisma kaca bahwa cahaya putih terdiri dari warna  pelangi (warna spektrum)

J. C. Le Blon
Menemukan warna utama merah, kuning dan biru dari pigmen. Hal tersebut merupakan permulaan teori RYB atau “merah kuning biru” sebagai warna utama.
Hermann von helmholzt dan James Clerk Maxwell Mendasarkan warna pada cahaya matahari dan bertumpu pada hukum-hukum fisika.
Johann Wolfgang von Goethe Penggolongan warna menjadi dua warna utama yaitu kuning (berhubungan dengan kecerahan) dan biru (dengan kegelapan)

Michel Eugene Chevreul
Direktur utama perusahaan permadani di prancis ini mengembangkan teori ’merah kuning biru’. -The laws of simultaneous Contrast of color (1839). mencetuskan teori harmoni khususnya pada warna tekstil.

Sir David Brewster 
Teori ini menyederhanakan warna-warna yang ada di alam menjadi 4 kelompok warna, yaitu warna primer, sekunder, tersier, dan warna netral. - Lingkaran warna brewster dapat menjelaskan teori kontras warna  (komplementer), split komplementer, triad, dan tetrad
Warna dapat didefinisikan secara obyektif/fisik sebagai sifat cahaya yang diapancarkan, atau secara subyektif/psikologis sebagai bagian dari pengalaman indera pengelihatan. Secara obyektif atau fisik, warna dapat diberikan oleh panajang gelombang. Dilihat dari panjang gelombang, cahaya yang tampak oleh mata merupakan salah satu bentuk pancaran energi yang merupakan bagian yang sempit dari gelombang elektromagnetik.
Warna merupakan pelengkap gambar serta mewakili suasana kejiwaan pelukisnya dalam berkomunikasi. Warna juga merupakan unsur yang sangat tajam untuk menyentuh kepekaan penglihatan sehingga mampu merangsang munculnya rasa haru, sedih, gembira, mood atau semangat, dll.
Pemilihan warna adalah satu hal yang sangat penting alam menentukan respons dari calon pemakai/siswa. Warna dalah hal yang pertama dilihat oleh seseorang (terutama warna background). Warna akan membuat kesan atau mood untuk keseluruhan gambar/grafis. Warna merupakan unsur penting dalam grafis karena dapat memberikan dampak psikologis kepada orang yang melihat. Warna mampu memberikan sugesti yang mendalam kepada manusia. Dalam komunikasi grafis, penggunaan warna perlu ditata dan disusun dengan tepat sehingga menimbulkan suasana, mempengaruhi luas kehidupan manusia sekaligus sebagai lambing psikologis. Warna juga bersifat case sensitive meskipun secara universal penggunaan warna-warna di bidang komunikasi grafis telah diakui namaun warna erat kaitannya dengan latar belakang budaya bangsa atau komunitas tertentu yang mungkin memberikan penilaian berbeda untuk penggunaan warna-warna berbeda. Sebagai contoh, warna merah jarang digunakan untuk kemasan produk yang dijual di Saudi Arabia karena nilai budaya setempat meyakini bahwa warna merah adlah haram karena identik dengan darah.
Untuk mencapai deain warna yang efektif bisa dimulai dengan memilih warna yang bisa merepresentasikan tujuan daripada media komunikasi grafis yang dibuat. Pallet warna yang dibuat sebaiknya cocok dengan tujuan atau pesan yang ingin disampaikan. Sebagaimana misalnya Anda ingin mendesain media grafis untuk anak-anak TK, maka ada baiknya Anda memilih warna-warna serah untuk mebuat suasana ceria. Sementara untuk membuat situs komunitas dapat dipergunakan warna-warna hangat agar menimbulkan suasana yang lebih santai. Sebaliknya jika Anda bermaksud untuk menonjolkan penyajian informasi, di mana content akan mendominasi, maka sebaiknya dipergunakan warna-warna sederhana dan tidak mengganggu. Misalnya, jangan menggunakan background kembang-kembang dengan warna yang mencolok.
Dalam sebuah desain, komposisi warna sangat penting. Komposisi berarti to compose, yang berarti mengarang, menyusun atau mengubah. Johannes Itten dalam buku The Elements of Color 1970 pada halaman 91 menyatakan :
“Efek sebuah warna dalam komposisinya ditentukan oleh situasi karena warna selalu dilihat dalam hubungannya dengan lingkaran. Warna yang dikeluarkan dari lingkarannya akan memiliki kekuatan sendiri. Nilai-nilai kepentingan sebuah warna dalam komposisi tidak berdiri sendiri. Kualitas dan kuantitas keluasannya merupakan factor yang sangat menunjang.”
B.   TEORI TENTANG WARNA
Dalam seni rupa, warna merupakan unsur yang sangat penting karena warna bisa menjadi alat untuk berekpresi. Bicara tentang warna, banyak sekali ilmu yang bisa kita pelajari darinya. Oleh karena itu, pada bahasan ini kita akan mengupas beberapa hal dasar mengenai warna.
1. Teori Sir Isaac Newton (1642-1727)
Dari percobaannya, Newton menyimpulkan bahwa apabila dilakukan pemecahan warna spectrum dari sinar matahari, akan dihasikan warna merah, jingga, kuning, hijau, biru, dan ungu alias mejikuhibiniu. Warna-warna itu bisa ditangkap mata manusia pada saat ada pelangi.
2. Teori Kesehatan
Teori kesehatan menyatakan bahwa semua warna yang dapat ditangkap oleh mata manusia adalah warna pokok.
3. Teori Brewster
Teori Brewster menyatakan bahwa warna pokok (primer) adalah warna yang dapat berdiri sendiri dan bukan merupakan hasil percampuran dengan warna lain. Sementara itu, warna yang berasal dari percampuran antara dua warna pokok deisebut warna sekunder. Warna pokok teridir dari warna merah, kuning, dan biru. Warna sekunder adalah warna hijau, jingga dan ungu. Warna hijau dihasilkan dari campuran warna biru dan kuning, sedangkan warna ungu diperoleh dari campuran warna merah dan biru.
Warna yang diperoleh dari percampuran antara warna primer dan warna sekunder disebut warna tertier. Rumus yang diperoleh dari Teori Brewster tersebut memampukan Herbert Ives untuk menciptakan lingkaran warna. Teori tersebut kemudian banyak diikuti orang, terutama mereka yang berkecimpung dalam bidang seni rupa.
4. Teori Munsell
Pada tahun 1858, Munsell menyelidiki warna dengan standar warna untuk aspek fisik dan psikis. Teorinya menyatakan bahwa warna pokok terdiri dari merah, kuning, hijau, biru, dan jingga. Sementara warna sekunder terdiri dari warna jingga, hijau muda, hijau tua, biru tua, dan nila.
C.   PENGELOMPOKAN WARNA
Orang mengenal warna primer dan warna sekunder. Tiryssae Newton (1642-1727) menemukan hubungan antara cahaya matahari dan warna. Ia berhasil menguraikan cahaya matahari menjadi warna merah, jingga, kuning, biru, nilai, dan ungu. Di atas merah ada warna infra merah dan dibawah warna merah warna ungu ada ultra violet. Uraian warna tersebut dinamakan spectrum. Ahli grafis Jerman Le Blond (1730) menyederhanakan temuan Newton menjadi 3 warna pokok, yaitu merah, kuning dan biru yang dinamakan warna primer.
Percampuran dua warna pokok disebut warna sekunder, yaitu merah dan biru menjadi ungu, merah dan kuning menjadi oranye, hijau dan ungu menjadi hijau ungu. Percampuran warna sekunder disebut dengan warna tersier, yaitu orange dan ungu menjadi orange ungu, orange dan hijau menjadi orange hijau, hijau dan ungu menjadi hijau ungu.
1. Warna Pokok (primer)
Warna primer adalah warna yang menjadi pedoman setiap orang untuk menggunkannya. Dalam penggunaannya warna pokok ada dua macam. Untuk grafis, yang dipakai adalah pigmen yang terdiri dari biru (cyan), merah (magenta), dan kuning (yellow). Pada foto dan grafis komputer, warna pokok cahaya terdiri dari red, green, dan blue (RGB). Dalam komputer, warna-warna yang pertama cyan, magenta dan yellow masih ditambahkan warna key (hitam) sehingga dikenal istilash CMYK. 

2.    Warna Sekunder
Warna sekunder merupakan percampuran antara warna primer.
a.     Merah + biru = ungu/violet
b.     Merah + kuning = oranye/jingga
c.      Kuning + biru = hijau
3.    Warna Tersier
Warna tersier merupakan percampuran antara warna sekunder dengan primer.
a.     Merah + ungu = merah ungu
b.     Ungu + biru = ungu biru
c.      Biru + hijau hijau biru
d.     Hijau + kuning = kuning hijau
e .    Kuning + oranye = oranye kuning

TEORI BREWSTER

            Teori Brewster adalah teori yang menyederhanakan warna yang ada di alam menjadi 4 kelompok warna. Keempat kelompok warna tersebut, yaitu: warna primer, sekunder, tersier, dan warna netral. Teori ini pertama kali dikemukakan pada tahun 1831. Kelompok warna ini sering disusun dalam lingkaran warna brewster. Lingkaran warna brewster mampu menjelaskan teori kontras warna (komplementer), split komplementer, triad, dan tetrad.
WARNA NETRAL

            Warna netral merupakan hasil campuran ketiga warna dasar dalam proporsi 1:1:1. Warna ini sering muncul sebagai penyeimbang warna-warna kontras di alam. Biasanya hasil campuran yang tepat akan menuju hitam.

WARNA KOMPLEMENTER

            Warna komplementer adalah dua warna yang saling berseberangan (memiliki sudut 180°) di lingkaran warna. Dua warna dengan posisi kontras komplementer menghasilkan hubungan kontras paling kuat. Misalnya jingga dengan biru. 

WARNA SPLIT KOMPLEMENTER

            Warna split komplementer adalah dua warna yang saling agak berseberangan (memiliki sudut mendekati 180°). Misalnya Jingga memiliki hubungan split komplemen dengan hijau kebiruan 

WARNA TRIAD KOMPLEMENTER

            Warna triad komplementer adalah tiga warna di lingkaran warna yang membentuk segitiga sama kaki dengan sudut 60°. 

WARNA TETRAD KOMPLEMENTER

            Warna tetrad komplementer disebut juga dengan double komplementer, adalah empat warna yang membentuk bangun segi empat (dengan sudut 90°).

WARNA MONOKROMATIK

            Warna monokromatik merupakan perpaduan beberapa warna yang bersumber dari satu warna dengan nilai dan intensitas yang berbeda. Misal : hijau jika dikombinasikan dengan warna hijau dengan nilai dan intensitas yang berbeda akan menciptakan suatu perpaduan yang harmonis dan menciptakan kesatuan yang utuh pada desain.

WARNA POLIKROMATIK

            Warna polikromatik artinya beberapa warna yang digradasikan sampai putih.akromatik, artinya pergerakan warna dari hitam ke putih.

WARNA ANALOGUS

            Warna analogus merupakan kombinasi dari warna-warna terdekat. Misal : warna merah akan serasi dengan warna oranye, dan oranye akan terlihat harmonis dengan warna kuning. Begitu juga jika kuning dipadukan dengan hijau atau biru jika dipadukan dengan ungu, dan ungu jika dikombinasikan dengan pink. 
D.   DIMENSI WARNA

Dimensi warna merupakan sifat-sifat dasar dari warna itu sendiri. Menurut The Prang System, warna dibagi menjadi tiga dimesi, yaitu :

1.    Hue, berkait dengan panas-dinginya warna, termasuk didalamnya warna primer, sekunder dan tersier.

2.    Value, berkait dengan terang-gelapnya warna, menunjukkan kulitas sinar yang direfleksikan oleh sebuah warna atau menunjukkan gelasp terangnya warna, dilakukan dengan menambahkan warna putih atau hitam.

3.    Intensity, berkait dengan cerah-suramnya warna, menunjukkan kuat-lemahnya warna. Pengurangan intensitas dicapai dengan mencampur atau menambah warna murni dengan warna-warna setral seperti putih, hitam, abu-abu atau dengan warna-warna komplemen.
E. WARNA DALAM KOMPUTER

Di layar komputer mungkin terlihat warna yang menarik, saat dicetak/print mungkin warna tidak sesuai tampil di layar. Karena untuk aplikasi cetak hanya dipakai gabungan warna CMYK, sedangkan di layar monitor menggunakan RGB, HLS, Hexadesimal dll.

Di dunia komputer grafis banyak sistem/model warna, antara lain :
a.    RGB (Red Green Blue)
b.    CMYK (Cyan Magenta Yellow Black)
c.     HLS (Hue Lightness Saturation)
d.    LAB Color (Lightness A (green-red axis) B (blue-yellow axis)
e.     RGB Hexadecimal: missal :#FF0000

Dalam kebutuhan cetak dan printing, warna yang dipakai adalah sistem/model CMYK, sedangkan untuk tampil di layar monitor saja (missal :web, wallpaper, game, video) warna yang bisaa digunakan adalah RGB dan RGB Hexadecimal. Saking banyaknya warna, maka kita sulit mendapatkan warna yang sesuai dan disepakati banyak pihak. Oleh karena itu muncullah standar warna seperti Pantone, DIC, Toyo, Trumatch dll, untuk menyamakan persepsi warna dengan menggunakan kode angka.
G. RESPON PSIKOLOGI TERHADAP WARNA

Color express moods of nature, ungkapan Walter Sargent dalam bukunya The Enjoyment and use of color, mengatakan bahwa warna itu mengungkapkan keadaan/suasana alam.
Menurut Maitland Graves, dalam bukunya “The Art of color and design”, diketahui bahwa:
a.   Warna panas/hangat adalah: keluarga kunIng, jingga, merah.
      Sifat: positif, agresif, aktif, merangsang.
b.   Warna dingin/sejuk: keluarga hijau, biru, ungu
      Sifatnya: negative, mundur, tenang, tersisih, aman.
c.    Warna yang disukai mempunyai urutan seperti berikut:
      merah, biru, ungu, hijau, jingga, kuning.
     
Menurut F.S. Breeds dan SE, Katz warna merah lebih popular untuk wanita dan biru untuk pria. Wanita lebih sensitive daripada pria. Hal tersebut kemungkinan karena lebih banyak pria yang buta warna dibandingkan dengan wanita. Warna murni dan hangat disukai untuk ruangan sempit, sementara warna gelap n pastel digunakan untuk ruangan luas. Kombinasi warna yang disukai adalah warna kontras/komplemen, selaras analog atau nada, monokromatik.
I. WARNA DAN BUDAYA

a. Spanyol dan Venesia
Kaum elite dikuasai warna biru dan hitam

b. Cina
Lambang dinasti di Cina berbeda-beda. Warna dinasti Sung: coklat, dinasti Ming: hijau, Ching: kuning. Kaisarnya memakai warna biru bila sedang memuja langit, kuning waktu menyembah tanah, dan tinta merah waktu menandatangani surat-surat perintah.Warna kuning dianggap warna suci.Saat pertunjukan teater, orang suci ditampilkan dengan muka merah, orang jahat dengan warna putih, dan orang udik dengan warna hitam.Putih dilambangkan sebagai warna duka cita .Warna merah digunakan saat perayaan pernikahan dan pengantin wanitanya mengenakan pakaian berwarna merah.
c.     Barat
Di Barat warna putih digunakan untuk mempelai wanita, ketika pernikahan, sama hal nya dengan suku sunda.
d.    Yunani
Phytagoras melambandkan patung-patung wanita berpita. Pita putih melambangkan kesucian, pita merah melambanagkan cinta dan pengorbanan, pita biru melambangkan social dan integritas. Pada cerita Odyssey, baju ungu kemerahan melambangkan pengembaraan Odysseus.Pada lakon Illias, warna merah merupakan lambing peperangan berdarah dalam cerita tersebut. Mitologi yunani mengatakan, bahwa warna hijau melambangkan dewa Hermes (lambangnya biru), dan dewi Aphrodite(lambangnya kuning menjadi dewa Hermaphrodite(hijau)

e.     Indonesia
Warna bendera Indonesia berasal dari konsep, getah dan getih yang berwarna merah dan putih, yaitu zat cair yang mengalir dalm tubuh makhluk yang memberikan kehidupan. Lambang kehidupan yang menaglir terus menerusWarna merah keunguan disukai oleh raja-raja di masa lampau. Warna simbolik sifatnya dan tokoh pewayanangan kulit

f.     Sunda
Di sunda warna hijau identik dengan warna tokokh yang jahat dalam suatu cerita, salah satu contohnya adalh buta hejo (tokokh raksasa)

g.     Yogya
Di Yogya, kuning dipakai sebagai warna paying kebesaran Sultan Yogyakarta

h.    Mesir
Pada zaman mesir kuno, mahkota putih menghiasi osaris. Pendetra-pendeta menguunakan jubah putih untuk menyembah deewa Jupiter. Kuning dan emas melambangkan matahari, merah melambangkan pria, hijau lambing keabadian, ungu warna tanah, biru lambang akhirat dan keabadian. Biru dipakai oleh para pendeta, sebagai lambing kesucian dalam peradilan hokum. Osiris dilambangkan dengan warna hijau. Horus (anaknya) dilambangkan dengan warna putih. Set, dewa kejahatan berwarna hitam), Shu dewa yang emmisahkan langit dan bumi berwarna merah, dan Amen, dewa kehidupan berwarna biru.

i.      Asia
Di India, dewa brahmana dilambangkan dengan kuning, Siwa, dewa perusak dilambangkan dengan waermna hitam. Kuning merupakan lambang budha, Arah mata angin di cina dilambangkan dengan: Utaraà hitam, Selatan à merah, timur à hijau, baratà putih.Warna hijau abadi menunjukkan waktu, bangsa2 dilambangkan dengan dengan empat warna, merah (mesir), kuning (asia), putih (bangsa dari utara), hitam (negro).
K. Fungsi Warna
a. Warna pada karya seni rupa memiliki fungsi
1)    estetik,
2)    simbolik,
3)    ekspresi,
4)    ungkapan perasaan
5)    Personal expression

b. Warna pada karya desain:
1)    Fungsi praktis,
2)    estetik,
3)    simbolik
4)    Personal taste
 
Sumber :  http://senibudayasenirupaa.blogspot.com/2013/12/definisi-tentang-warna.html

Komentar : Menurut pendapat saya warna sangat di perlukan di dunia ini agar orang orang dapat berkreasi di bidangnya masing masing dengan menggunakan warna warna