Tugas Ilmu Budaya Dasar
Denvy Ramadi Putri
12214716
1EA05
DEFINISI TENTANG: WARNA
A. PENGERTIAN
DAN SEJARAH WARNA
Warna adalah Warna adalah spektrum
tertentu yang terdapat di dalam suatu cahaya sempurna (warna putih) yang
merupakan pantulan tertentu dari cahaya yang dipengaruhi oleh pigmen yang
terdapat di permukaan benda
Ilmu tentang warna disebut
chromatics. Teori warna sudah dikembangkan oleh Alberti (1435) dan diikuti oleh
Leonardo da Vinci (1490). Teori warna mulai mendapat perhatian serius setelah
dikembangkan oleh Sir Isac Newton (1704).[2]
Pada awalnya teori warna dikembangkan dengan warna dasar merah, kuning dan biru
(Red, Yellow, Blue atau RYB). Pencampuran warna dari warna dasar tersebut
banyak dipakai oleh para pelukis, percetakan dan lain-lain
Sir Isaac Newton
Percobaan yang dilakukan oleh Isaac Newton
dengan prisma kaca bahwa cahaya putih terdiri dari warna pelangi (warna
spektrum)
J. C. Le Blon
Menemukan warna utama merah, kuning
dan biru dari pigmen. Hal tersebut merupakan permulaan teori RYB atau “merah
kuning biru” sebagai warna utama.
Hermann von helmholzt dan James Clerk Maxwell Mendasarkan warna pada cahaya
matahari dan bertumpu pada hukum-hukum fisika.
Johann Wolfgang von Goethe Penggolongan warna menjadi dua warna utama yaitu
kuning (berhubungan dengan kecerahan) dan biru (dengan kegelapan)
Michel Eugene Chevreul
Direktur utama perusahaan permadani
di prancis ini mengembangkan teori ’merah kuning biru’. -The laws of
simultaneous Contrast of color (1839). mencetuskan teori harmoni khususnya pada
warna tekstil.
Sir David Brewster
Teori ini menyederhanakan
warna-warna yang ada di alam menjadi 4 kelompok warna, yaitu warna primer,
sekunder, tersier, dan warna netral. - Lingkaran warna brewster dapat
menjelaskan teori kontras warna (komplementer), split komplementer,
triad, dan tetrad
Warna dapat didefinisikan secara obyektif/fisik sebagai sifat cahaya yang
diapancarkan, atau secara subyektif/psikologis sebagai bagian dari pengalaman
indera pengelihatan. Secara obyektif atau fisik, warna dapat diberikan oleh
panajang gelombang. Dilihat dari panjang gelombang, cahaya yang tampak oleh
mata merupakan salah satu bentuk pancaran energi yang merupakan bagian yang
sempit dari gelombang elektromagnetik.
Warna merupakan pelengkap gambar
serta mewakili suasana kejiwaan pelukisnya dalam berkomunikasi. Warna juga
merupakan unsur yang sangat tajam untuk menyentuh kepekaan penglihatan sehingga
mampu merangsang munculnya rasa haru, sedih, gembira, mood atau semangat, dll.
Pemilihan warna adalah satu hal yang
sangat penting alam menentukan respons dari calon pemakai/siswa. Warna dalah
hal yang pertama dilihat oleh seseorang (terutama warna background). Warna akan
membuat kesan atau mood untuk keseluruhan gambar/grafis. Warna merupakan unsur
penting dalam grafis karena dapat memberikan dampak psikologis kepada orang
yang melihat. Warna mampu memberikan sugesti yang mendalam kepada manusia.
Dalam komunikasi grafis, penggunaan warna perlu ditata dan disusun dengan tepat
sehingga menimbulkan suasana, mempengaruhi luas kehidupan manusia sekaligus
sebagai lambing psikologis. Warna juga bersifat case sensitive meskipun secara
universal penggunaan warna-warna di bidang komunikasi grafis telah diakui
namaun warna erat kaitannya dengan latar belakang budaya bangsa atau komunitas
tertentu yang mungkin memberikan penilaian berbeda untuk penggunaan warna-warna
berbeda. Sebagai contoh, warna merah jarang digunakan untuk kemasan produk yang
dijual di Saudi Arabia karena nilai budaya setempat meyakini bahwa warna merah
adlah haram karena identik dengan darah.
Untuk mencapai deain warna yang
efektif bisa dimulai dengan memilih warna yang bisa merepresentasikan tujuan
daripada media komunikasi grafis yang dibuat. Pallet warna yang dibuat
sebaiknya cocok dengan tujuan atau pesan yang ingin disampaikan. Sebagaimana
misalnya Anda ingin mendesain media grafis untuk anak-anak TK, maka ada baiknya
Anda memilih warna-warna serah untuk mebuat suasana ceria. Sementara untuk
membuat situs komunitas dapat dipergunakan warna-warna hangat agar menimbulkan
suasana yang lebih santai. Sebaliknya jika Anda bermaksud untuk menonjolkan
penyajian informasi, di mana content akan mendominasi, maka sebaiknya
dipergunakan warna-warna sederhana dan tidak mengganggu. Misalnya, jangan
menggunakan background kembang-kembang dengan warna yang mencolok.
Dalam sebuah desain, komposisi warna
sangat penting. Komposisi berarti to compose, yang berarti mengarang, menyusun
atau mengubah. Johannes Itten dalam buku The Elements of Color 1970 pada
halaman 91 menyatakan :
“Efek sebuah warna dalam
komposisinya ditentukan oleh situasi karena warna selalu dilihat dalam
hubungannya dengan lingkaran. Warna yang dikeluarkan dari lingkarannya akan
memiliki kekuatan sendiri. Nilai-nilai kepentingan sebuah warna dalam komposisi
tidak berdiri sendiri. Kualitas dan kuantitas keluasannya merupakan factor yang
sangat menunjang.”
B. TEORI
TENTANG WARNA
Dalam seni rupa, warna merupakan
unsur yang sangat penting karena warna bisa menjadi alat untuk berekpresi.
Bicara tentang warna, banyak sekali ilmu yang bisa kita pelajari darinya. Oleh
karena itu, pada bahasan ini kita akan mengupas beberapa hal dasar mengenai
warna.
1. Teori Sir Isaac Newton (1642-1727)
Dari percobaannya, Newton
menyimpulkan bahwa apabila dilakukan pemecahan warna spectrum dari sinar
matahari, akan dihasikan warna merah, jingga, kuning, hijau, biru, dan ungu
alias mejikuhibiniu. Warna-warna itu bisa ditangkap mata manusia pada saat ada
pelangi.
2. Teori Kesehatan
Teori kesehatan menyatakan bahwa
semua warna yang dapat ditangkap oleh mata manusia adalah warna pokok.
3. Teori Brewster
Teori Brewster menyatakan bahwa
warna pokok (primer) adalah warna yang dapat berdiri sendiri dan bukan
merupakan hasil percampuran dengan warna lain. Sementara itu, warna yang
berasal dari percampuran antara dua warna pokok deisebut warna sekunder. Warna
pokok teridir dari warna merah, kuning, dan biru. Warna sekunder adalah warna
hijau, jingga dan ungu. Warna hijau dihasilkan dari campuran warna biru dan
kuning, sedangkan warna ungu diperoleh dari campuran warna merah dan biru.
Warna yang diperoleh dari
percampuran antara warna primer dan warna sekunder disebut warna tertier. Rumus
yang diperoleh dari Teori Brewster tersebut memampukan Herbert Ives untuk
menciptakan lingkaran warna. Teori tersebut kemudian banyak diikuti orang, terutama
mereka yang berkecimpung dalam bidang seni rupa.
4. Teori Munsell
Pada tahun 1858, Munsell menyelidiki
warna dengan standar warna untuk aspek fisik dan psikis. Teorinya menyatakan
bahwa warna pokok terdiri dari merah, kuning, hijau, biru, dan jingga.
Sementara warna sekunder terdiri dari warna jingga, hijau muda, hijau tua, biru
tua, dan nila.
C. PENGELOMPOKAN
WARNA
Orang mengenal warna primer dan
warna sekunder. Tiryssae Newton (1642-1727) menemukan hubungan antara cahaya
matahari dan warna. Ia berhasil menguraikan cahaya matahari menjadi warna
merah, jingga, kuning, biru, nilai, dan ungu. Di atas merah ada warna infra
merah dan dibawah warna merah warna ungu ada ultra violet. Uraian warna
tersebut dinamakan spectrum. Ahli grafis Jerman Le Blond (1730) menyederhanakan
temuan Newton menjadi 3 warna pokok, yaitu merah, kuning dan biru yang
dinamakan warna primer.
Percampuran dua warna pokok disebut
warna sekunder, yaitu merah dan biru menjadi ungu, merah dan kuning menjadi
oranye, hijau dan ungu menjadi hijau ungu. Percampuran warna sekunder disebut
dengan warna tersier, yaitu orange dan ungu menjadi orange ungu, orange dan
hijau menjadi orange hijau, hijau dan ungu menjadi hijau ungu.
1. Warna Pokok (primer)
Warna primer adalah warna yang
menjadi pedoman setiap orang untuk menggunkannya. Dalam penggunaannya warna
pokok ada dua macam. Untuk grafis, yang dipakai adalah pigmen yang terdiri dari
biru (cyan), merah (magenta), dan kuning (yellow). Pada foto dan grafis
komputer, warna pokok cahaya terdiri dari red, green, dan blue (RGB). Dalam
komputer, warna-warna yang pertama cyan, magenta dan yellow masih ditambahkan
warna key (hitam) sehingga dikenal istilash CMYK.
2.
Warna Sekunder
Warna sekunder merupakan percampuran antara warna primer.
a. Merah + biru = ungu/violet
b. Merah + kuning = oranye/jingga
c. Kuning + biru = hijau
3. Warna Tersier
Warna tersier merupakan percampuran antara warna sekunder dengan primer.
a. Merah + ungu = merah ungu
b. Ungu + biru = ungu biru
c. Biru + hijau hijau biru
d. Hijau + kuning = kuning hijau
e . Kuning + oranye = oranye kuning
TEORI
BREWSTER
Teori Brewster
adalah teori yang menyederhanakan warna yang ada di alam menjadi 4 kelompok
warna. Keempat kelompok warna tersebut, yaitu: warna primer, sekunder, tersier,
dan warna netral. Teori ini pertama kali dikemukakan pada tahun 1831. Kelompok
warna ini sering disusun dalam lingkaran warna brewster. Lingkaran warna
brewster mampu menjelaskan teori kontras warna (komplementer), split
komplementer, triad, dan tetrad.
WARNA NETRAL
Warna netral
merupakan hasil campuran ketiga warna dasar dalam proporsi 1:1:1. Warna ini
sering muncul sebagai penyeimbang warna-warna kontras di alam. Biasanya hasil
campuran yang tepat akan menuju hitam.
WARNA KOMPLEMENTER
Warna komplementer
adalah dua warna yang saling berseberangan (memiliki sudut 180°) di lingkaran
warna. Dua warna dengan posisi kontras komplementer menghasilkan hubungan
kontras paling kuat. Misalnya jingga dengan biru.
WARNA SPLIT KOMPLEMENTER
Warna split
komplementer adalah dua warna yang saling agak berseberangan (memiliki
sudut mendekati 180°). Misalnya Jingga memiliki hubungan split komplemen dengan
hijau kebiruan
WARNA TRIAD KOMPLEMENTER
Warna triad
komplementer adalah tiga warna di lingkaran warna yang membentuk segitiga sama
kaki dengan sudut 60°.
WARNA TETRAD KOMPLEMENTER
Warna tetrad
komplementer disebut juga dengan double komplementer, adalah empat warna yang membentuk
bangun segi empat (dengan sudut 90°).
WARNA MONOKROMATIK
Warna monokromatik
merupakan perpaduan beberapa warna yang bersumber dari satu warna dengan nilai
dan intensitas yang berbeda. Misal : hijau jika dikombinasikan dengan warna
hijau dengan nilai dan intensitas yang berbeda akan menciptakan suatu perpaduan
yang harmonis dan menciptakan kesatuan yang utuh pada desain.
WARNA POLIKROMATIK
Warna polikromatik
artinya beberapa warna yang digradasikan sampai putih.akromatik, artinya
pergerakan warna dari hitam ke putih.
WARNA ANALOGUS
Warna analogus merupakan
kombinasi dari warna-warna terdekat. Misal : warna merah akan serasi dengan
warna oranye, dan oranye akan terlihat harmonis dengan warna kuning. Begitu
juga jika kuning dipadukan dengan hijau atau biru jika dipadukan dengan ungu,
dan ungu jika dikombinasikan dengan pink.
D. DIMENSI
WARNA
Dimensi warna merupakan sifat-sifat
dasar dari warna itu sendiri. Menurut The Prang System, warna dibagi menjadi
tiga dimesi, yaitu :
1. Hue, berkait dengan panas-dinginya warna, termasuk
didalamnya warna primer, sekunder dan tersier.
2. Value, berkait dengan terang-gelapnya warna, menunjukkan
kulitas sinar yang direfleksikan oleh sebuah warna atau menunjukkan gelasp
terangnya warna, dilakukan dengan menambahkan warna putih atau hitam.
3. Intensity, berkait dengan cerah-suramnya warna,
menunjukkan kuat-lemahnya warna. Pengurangan intensitas dicapai dengan
mencampur atau menambah warna murni dengan warna-warna setral seperti putih,
hitam, abu-abu atau dengan warna-warna komplemen.
E. WARNA DALAM KOMPUTER
Di layar komputer mungkin terlihat warna yang menarik, saat dicetak/print
mungkin warna tidak sesuai tampil di layar. Karena untuk aplikasi cetak hanya
dipakai gabungan warna CMYK, sedangkan di layar monitor menggunakan RGB, HLS,
Hexadesimal dll.
Di dunia komputer grafis banyak sistem/model warna, antara lain :
a. RGB (Red Green Blue)
b. CMYK (Cyan Magenta Yellow Black)
c. HLS (Hue Lightness Saturation)
d. LAB Color (Lightness A (green-red axis) B (blue-yellow
axis)
e. RGB Hexadecimal: missal :#FF0000
Dalam kebutuhan cetak dan printing, warna yang dipakai adalah sistem/model
CMYK, sedangkan untuk tampil di layar monitor saja (missal :web, wallpaper,
game, video) warna yang bisaa digunakan adalah RGB dan RGB Hexadecimal. Saking
banyaknya warna, maka kita sulit mendapatkan warna yang sesuai dan disepakati
banyak pihak. Oleh karena itu muncullah standar warna seperti Pantone, DIC,
Toyo, Trumatch dll, untuk menyamakan persepsi warna dengan menggunakan kode
angka.
G. RESPON PSIKOLOGI TERHADAP WARNA
Color express moods of nature,
ungkapan Walter Sargent dalam bukunya The Enjoyment and use of color,
mengatakan bahwa warna itu mengungkapkan keadaan/suasana alam.
Menurut Maitland Graves, dalam bukunya “The Art of color and design”, diketahui
bahwa:
a. Warna panas/hangat adalah: keluarga kunIng, jingga, merah.
Sifat: positif, agresif, aktif, merangsang.
b. Warna dingin/sejuk: keluarga hijau, biru, ungu
Sifatnya: negative, mundur, tenang,
tersisih, aman.
c. Warna yang disukai mempunyai urutan seperti berikut:
merah, biru, ungu, hijau, jingga, kuning.
Menurut F.S. Breeds dan SE, Katz
warna merah lebih popular untuk wanita dan biru untuk pria. Wanita lebih
sensitive daripada pria. Hal tersebut kemungkinan karena lebih banyak pria yang
buta warna dibandingkan dengan wanita. Warna murni dan hangat disukai untuk
ruangan sempit, sementara warna gelap n pastel digunakan untuk ruangan luas.
Kombinasi warna yang disukai adalah warna kontras/komplemen, selaras analog
atau nada, monokromatik.
I. WARNA DAN BUDAYA
a. Spanyol dan Venesia
Kaum elite dikuasai warna biru dan hitam
b. Cina
Lambang dinasti di Cina berbeda-beda. Warna dinasti Sung: coklat, dinasti
Ming: hijau, Ching: kuning. Kaisarnya memakai warna biru bila sedang memuja
langit, kuning waktu menyembah tanah, dan tinta merah waktu menandatangani
surat-surat perintah.Warna kuning dianggap warna suci.Saat pertunjukan teater,
orang suci ditampilkan dengan muka merah, orang jahat dengan warna putih, dan
orang udik dengan warna hitam.Putih dilambangkan sebagai warna duka cita .Warna
merah digunakan saat perayaan pernikahan dan pengantin wanitanya mengenakan
pakaian berwarna merah.
c. Barat
Di Barat warna putih digunakan untuk mempelai wanita, ketika pernikahan, sama
hal nya dengan suku sunda.
d. Yunani
Phytagoras melambandkan patung-patung wanita berpita. Pita putih melambangkan
kesucian, pita merah melambanagkan cinta dan pengorbanan, pita biru
melambangkan social dan integritas. Pada cerita Odyssey, baju ungu kemerahan
melambangkan pengembaraan Odysseus.Pada lakon Illias, warna merah merupakan
lambing peperangan berdarah dalam cerita tersebut. Mitologi yunani mengatakan,
bahwa warna hijau melambangkan dewa Hermes (lambangnya biru), dan dewi
Aphrodite(lambangnya kuning menjadi dewa Hermaphrodite(hijau)
e. Indonesia
Warna bendera Indonesia berasal dari konsep, getah dan getih yang berwarna merah
dan putih, yaitu zat cair yang mengalir dalm tubuh makhluk yang memberikan
kehidupan. Lambang kehidupan yang menaglir terus menerusWarna merah keunguan
disukai oleh raja-raja di masa lampau. Warna simbolik sifatnya dan tokoh
pewayanangan kulit
f. Sunda
Di sunda warna hijau identik dengan warna tokokh yang jahat dalam suatu cerita,
salah satu contohnya adalh buta hejo (tokokh raksasa)
g. Yogya
Di Yogya, kuning dipakai sebagai warna paying kebesaran Sultan Yogyakarta
h. Mesir
Pada zaman mesir kuno, mahkota putih menghiasi osaris. Pendetra-pendeta
menguunakan jubah putih untuk menyembah deewa Jupiter. Kuning dan emas
melambangkan matahari, merah melambangkan pria, hijau lambing keabadian, ungu
warna tanah, biru lambang akhirat dan keabadian. Biru dipakai oleh para
pendeta, sebagai lambing kesucian dalam peradilan hokum. Osiris dilambangkan
dengan warna hijau. Horus (anaknya) dilambangkan dengan warna putih. Set, dewa
kejahatan berwarna hitam), Shu dewa yang emmisahkan langit dan bumi berwarna
merah, dan Amen, dewa kehidupan berwarna biru.
i. Asia
Di India, dewa brahmana dilambangkan dengan kuning, Siwa, dewa perusak
dilambangkan dengan waermna hitam. Kuning merupakan lambang budha, Arah mata
angin di cina dilambangkan dengan: Utaraà hitam, Selatan à merah, timur à
hijau, baratà putih.Warna hijau abadi menunjukkan waktu, bangsa2 dilambangkan
dengan dengan empat warna, merah (mesir), kuning (asia), putih (bangsa dari
utara), hitam (negro).
K. Fungsi Warna
a. Warna pada karya seni rupa memiliki fungsi
1) estetik,
2) simbolik,
3) ekspresi,
4) ungkapan perasaan
5) Personal expression
b. Warna pada karya desain:
1) Fungsi praktis,
2) estetik,
3) simbolik
4) Personal taste
Sumber : http://senibudayasenirupaa.blogspot.com/2013/12/definisi-tentang-warna.html
Komentar : Menurut pendapat saya warna sangat di perlukan di dunia ini agar orang orang dapat berkreasi di bidangnya masing masing dengan menggunakan warna warna