MANUSIA dan CINTA KASIH
Pengertian Cinta Kasih:
Menurut kamus umum bahasa
Indonesia, cinta adalah rasa sangat suka kepada ataupun rasa
sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkankasih artinya
perasaan sayang atau cinta kepada atau menaruh belas kasihan. Dengan demikian
arti cinta kasih hampir bersamaan, sehingga kata kasih memperkuat rasa cinta.
Walaupun cinta kasih mengandung arti
hampir bersamaan, namun terdapat perbedaan juga antara keduanya, cinta lebih
mengandung pengertian mendalamnya rasa, sedangkan kasih lebih
keluarnya; dengan kata lain bersumber dari cinta yang mendalam itulah kasih
dapat diwujudkan secara nyata.
Cinta memegang peranan penting dalam
kehidupan manusia, sebab cinta merupakan landasan dalam kehidupan perkawinan,
pembentukan keluarga dan pemeliharaan anak, hubungan yang erat di masyarakat
dan hubungan manusiawi yang akrab. Demikian pula cinta adalah pengikat yang
kokoh antara manusia dengan Tuhannya sehingga manusia menyembah Tuhan dengan
ikhlas mengikuti perintah-Nya dan berpegang teguh pada syariat-Nya.
Pengertian tentang cinta dikemukakan
juga oleh Dr. Sarlito W. Sarwono. Dikatakannya bahwa cinta memiliki tiga unsur
yaitu keterkaitan, keintiman dan kemesraan. Yang dimaksud
dengan keterkaitan adalah adanya perasaan untuk hanya bersama
dia, segala prioritas untuk dia, tidak mau pergi bersama orang lain kecuali
dengan dia. Kalau janji dengan dia harus ditepati. Unsur yang kedua
adalah keintiman, yaitu adanya kebiasaan-kebiasaan dan tingkah laku
yang menunjukkan bahwa antara anda dengan dia sudah tidak ada jarak lagi.
Panggilan-panggilan formal seperti bapak, ibu, saudara digantikan dengan
sekedar memanggil nama atau sebutan:sayang dan sebagainya. Unsur yang ketiga
adalah kemesraan, yaitu adanya rasa ingin membelai atau dibelai, rasa
kangen kalau jauh atau lama tidak bertemu, adanya ucapan-ucapan yang
rnengungkapkan rasa sayang, dan seterusnya.
Di dalam kitab Suci Alqur’an,
ditemukanya fenomena cinta yang bersembunyi di dalam jiwa manusia. Cinta
memiliki tiga tingkatan-tingkatan : tinggi, menengah dan rendah. Tingkatan
cinta tersebut di atas adalah berdasarkan firman Alloh dalam surah At-Taubah
ayat 24 yang artinya sebagai berikut: “katakanlah:jika bapak-bapak, anak-anak,
saudara-saudara, istri-istri keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan,
perniagaan yang kamu khawatirkan kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal
yang kamu sukai; adalah lebih kamu cintai dari pada Allah dan Rasul-Nya dan
berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya.
Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik.”
Pembagian cinta dan jenisnya:
Cinta diri
Cinta diri erat kaitannya dengan
dorongan menjaga diri. Manusia senang untuk tetap hidup, mengembangkan potensi
dirinya, dan mengaktualisasikan diri. Pun ia mencintai segala sesuatu yang
mendatangkan kebaikan pada dirinya. Sebaliknya ia membenci segala sesuatu yang
menghalanginya untuk hidup, berkembang dan mengaktualisasikan diri. Ia juga
membenci segala sesuatu yang mendatangkan rasa sakit, penyakit dan mara bahaya.
Al-Qur’an telah mengungkapkan cinta alamiah manusia terhadap dirinya sendiri
ini, kecenderungannya untuk menuntut segala sesuatu yang bermanfaat dan berguna
bagi dirinya, dan menghindar dari segala sesuatu yang membahayakan keselamatan
dirinya, melalui ucapan Nabi Muhammad SAW, bahwa seandainya beliau mengetahui
hal-hal gaib, tentu beliau akan memperbanyak hal-hal yang baik bagi dirinya dan
menjauhkan dirinya dari segala keburukan.
Diantara gejala yang menunjukkan
kecintaan manusia terhadap dirinya sendiri ialah kecintaannya yang sangat
terhadap harta, yang dapat merealisasikan semua keinginannya dan memudahkan
baginya segala sarana untuk mencapai kesenangan dan kemewahan hidup. (QS,
al-Adiyat, 100:8)
Cinta kepada sesama
manusia
Agar manusia dapat hidup dengan penuh
keserasian dan keharmonisan dengan manusia lainnya, tidak boleh tidak ia harus
membatasi cintanya pada diri sendiri dan egoismenya. Pun hendaknya ia
menyeimbangkan cintanya itu dengan cinta dan kasih sayang pada orang-orang
lain, bekerja sama dengan dan memberi bantuan kepada orang lain. Oleh karena
itu, Allah ketika memberi isyarat tentang kecintaan manusia pada dirinya
sendiri, seperti yang tampak pada keluh kesahnya apabila ia tertimpa kesusahan
dan usahanya yang terus menerus untuk memperoleh kebaikan serta kebakhilannya
dalam memberikan sebagian karunia yang diperolehnya, setelah itu Allah langsung
memberi pujian kepada orang-orang yang berusaha untuk tidak berlebih-lebihan
dalam cintanya kepada diri sendiri dan melepaskan diri dari gejala-gejala itu
adalah dengan melalui iman, menegakkan shalat, memberikan zakat, bersedekah
kepada orang-orang miskin dan tak punya dan menjauhi segala larangan Allah.
Keimanan yang demikian ini akan bisa menyeimbangkan antara cintanya kepada diri
sendiri dan cintanya pada orang lain, dan dengan demikian akan bisa
merealisasikan kebaikan individu dan masyarakat.
Al-Qur’an juga menyeru kepada
orang-orang yang beriman agan saling cinta-mencintai seperti cinta mereka pada
diri mereka sendiri. Dalam seruan itu sesungguhnya terkandung pengarahan kepada
para mukmin agar tidak berlebih-lebihan dalam mencintai diri sendiri.
Cinta seksual
Cinta erat kaitannya dengan dorongan
seksual. Sebab ialah yang bekerja dalam melestarikan kasih sayang, keserasian,
dan kerja sama antara suami dan istri. Ia merupakan faktor yang primer bagi
kelangsungan hidup keluarga :
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya
ialah Dia menciptakan untukmu Istri-istri dan jenismu sendiri, supaya kamu
cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu
rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat
tanda-tanda bagi yang berpikir. (QS, Ar-Rum, 30:21)
Dorongan seksual melakukan suatu fungsi
penting. yaitu melahirkan keturunan demi kelangsungan jenis. Lewat dorongan
seksual lah terbentuk keluarga. Dari keluarga terbentuk masyarakat dan bangsa.
Dengan demikian bumi pun menjadi ramai, bangsa-bangsa saling kenal mengenal,
kebudayaan berkembang, dan ilmu pengetahuan dan industri menjadi maju. Islam
mengakui dorongan seksual dan tidak mengingkarinya. Jelas dengan sendirinya ia
mengakui pula cinta seksual yang menyertai dorongan tersebut. Sebab ia
merupakan emosi alamiah dalam diri manusia yang tidak diingkari, tidak
ditentang ataupun ditekannya. Yang diserukan Islam hanyalah pengendalian dan
penguasaan cinta ini, lewat pemenuhan dorongan tersebut dengan cam yang sah,
yaitu dengan perkawinan.
Cinta kepada Allah
Puncak cinta manusia, yang paling
bening, jernih dan spiritual ialah cintanya kepada Allah dan kerinduannya
kepada-Nya. Tidak hanya dalam shalat, pujian, dan doanya saja, tetapi juga
dalam semua tindakan dan tingkah lakunya. Semua tingkah laku dan tindakannya
ditujukan kepada Allah, mengharapkan penerimaan dan ridho-Nya:
“Katakan1ah: Jika kamu (benar-benar)
mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.
Allah maha pengampun lagi maha penyayang” (QS, Mi Imran, 3:31).
Cinta yang ikhlas seorang manusia kepada
Allah akan membuat cinta itu menjadi kekuatan pendorong yang mengarahkannya
dalam kehidupannya dan menundukkan semua bentuk kecintaan lainnya. Cinta ini
pun juga akan membuatnya menjadi seorang yang cinta pada sesama manusia, hewan,
semua makhluk Allah dan seluruh alam semesta. Sebab dalam pandangannya semua
wujud yang ada di sekelilingnya mempunyai manifestasi dari Tuhannya yang
membangkitkan kerinduan-kerinduan spiritualnya dan harapan kalbunya.
Cinta kepada Rasul
Cinta kepada rasul, yang diutus Allah
sebagai rahmah bagi seluruh alam semesta, menduduki peringkat ke dua setelah
cinta kepada Allah. Ini karena Rasul merupakan ideal sempurna bagi manusia baik
dalam tingkah laku, moral, maupun berbagal sifat luhur lainnya.
Seorang mukmin yang benar-benar beriman dengan sepenuh hati akan mencintai
Rasulullah yang telah menanggung derita dakwah Islam, berjuang dengan penuh
segala kesulitan sehingga Islam tersebar di seluruh penjuru dunia. dan membawa
kemanusiaan dan kekelaman kesesatan menuju cahaya petunjuk.
C. Kasih
Sayang
Pengertian kasih sayang menurut kamus
umum bahasa Indonesia adalah perasaan sayang, perasaan cinta atau perasaan suka
kepada seseorang.
Dalam kehidupan berumah tangga kasih
sayang merupakan kunci kebahagiaan. Kasih sayang ini merupakan pertumbuhan dari
cinta. Percintaan muda-mudi (pria-wanita) bila diakhiri dengan perkawinan, maka
di dalarn berumah tangga keluarga muda itu bukan lagi bercinta-cintaan, tetapi
sudah bersifat kasih mengasihi atau saling menumpahkan kasih sayang.
Dalam kasih sayang sadar atau tidak
sadar dari masing-masing pihak dituntut tanggung jawab, pengorbanan, kejujuran,
saling percaya. saling pengertian, saling terbuka, sehingga keduanya merupakan
kesatuan yang bulat dan utuh. Bila salah satu unsur kasih sayang hilang,
misalnya unsur tanggung jawab, maka retaklah keutuhan rumah tangga itu. Kasih
sayang yang tidak disertai kejujuran, terancamlah kebahagiaan rumah tangga itu.
Yang dapat merasakan kasih sayang bukan
hanya suami atau istri atau anak-anak yang
telah dewasa, melainkan bayi yang masih
merah pun telah dapat merasakan kasih sayang dari ayah dan ibunya. Bayi yang
masih merah telah dapat mengenal suara atau sentuhan tangan ayah ibunya.
Bagaimana sikap ibunya memegang/menggendong telah dikenalnya. Hal ini karena
sang bayi telah mempunyai kepribadian.
Kasih sayang, dasar komunikasi dalam suatu keluarga. Komunikasi antara anak
dan orang tua, pada prinsipnya anak terlahir dan terbentuk sebagal hasil
curahan kasih sayang orang tuanya. Pengembangan watak anak dan selanjutnya tak
boleh lepas dari kasih sayang dan perhatian orang tua. Suatu hubungan yang
harmonis akan terjadi bila hal itu terjadi secara timbal balik antara orang tua
dan anak.
Suatu kasus yang sering terjadi, yang menyebabkan seseorang menjadi morffinis, keberandalan remaja, frustrasi dan sebaginya, di mana semuanya dilatarbelakangi kurangnya perhatian dan kasih sayang dalam kehidupan keluarganya.
Suatu kasus yang sering terjadi, yang menyebabkan seseorang menjadi morffinis, keberandalan remaja, frustrasi dan sebaginya, di mana semuanya dilatarbelakangi kurangnya perhatian dan kasih sayang dalam kehidupan keluarganya.
D.
Pemujaan
Pemujaan adalah salah satu manifestasi
cinta manusia kepada Tuhannya yang diwujudkan dalam bentuk komunikasi ritual.
Kecintaan manusia kepada Tuhan tidak dapat dipisahkan dan kehidupan manusia.
Hal ini ialah karena pemujaan kepada Tuhan adalah inti, nilai dan makna
kehidupan yang sebenarnya. Apa sebab itu terjadi adalah karena Tuhan
menciptakan alam semesta. Seperti dalam surat A1-Furqon ayat 59 - 60 yang
menyatakan, “Dia yang menciptakan langit dan bumi beserta apa-apa diantara
keduanya dalam enam rangkaian masa, kemudian Dia bertahta di atas
singgasana-Nya. Dia maha pengasih, maka tanyakanlah kepada-Nya tentang
soal-soal apa yang perlu diketahui.” Selanjutnya ayat 60, “Bila dikatakan
kepada mereka, sujudlah kepada Tuhan yang maha pengasih. Tuhan adalah pencipta,
tetapi Tuhan juga penghancur segalanya, bila manusia mengabaikan segala
perintahnya. Karena itu ketakutan manusia selalu mendampingi hidupnya dan untuk
menghilangkan ketakutan itu manusia memuja- Nya. Dalam surat Al-Mu‘minum ayat
98 dinyatakan, “Dan aku berlindung kepada-Mu. Ya Tuhanku, dari kehadiran-Nya di
dekatku.
Karena itu jelaslah bagi kita semua,
bahwa pemujaan kepada Tuhan adalah bagian hidup manusia, Karena Tuhan pencipta
semesta termasuk manusia itu sendiri. Dan penciptaan semesta untuk manusia.
Kalau manusia cinta kepada Tuhan, karena
Tuban sungguh maha pengasih lagi maha penyayang. Kecintaan manusia itu
dimanifestasikan dalam bentuk sholat.
Dalam surat An-Nur ayat 41 antara lain
menyatakan, “apakah engkau tidak tahu bahwasanya Allah itu dipuja oleh segala
yang ada di bumi dan di langit...”
Dalam kehidupan manusia terdapat
berbagai macam pemujaan sesuai dengan agama, kepercayaan, kondisi, dan situasi.
Sholat di rumah, di mesjid, sembahyang di pura, di candi, di gereja bahkan di
tempat-tempat yang dianggap keramat merupakan perwujudan dari pemujaan kepada
Tuhan atau yang dianggap Tuhan.
Pemujaan-pemujaan itu sebenarnya karena
manusia ingin berkomunikasi dengan Tuhannya. Hal ini berarti manusia mohon
ampun atas segala dosanya, mohon perlindungan, mohon dilimpahkan kebijaksanaan,
agar ditunjukkan jalan yang benar, mohon ditambahkan segala kekurangan yang ada
padanya, dan lain-lain.
Bila setiap hari sekian kali manusia
memuja kebesarannya dan selalu mohon apa yang kita inginkan, dan Tuhan selalu
mengabulkan permintaan umat-Nya, maka wajarlah cinta manusia kepada Tuhan
adalah cinta mutlak. Cinta yang tak dapat ditawar-tawar lagi. Alangkah besar
dosa kita, apabila kita tidak mencintai-Nya, meskipun hanya sekejap
E. Belas
Kasih
Dalam cinta sesama ini dipergunakan istilah belas kasih, karena cinta
disini bukan karena cakapnya, kayanya, cantiknya, pandainya, melainkan karena
penderitaanya. Penderitaan ini mengandung arti luas. Mungkin tua,
sakit-sakitan, yatim piatu, penyakit yang dideritanya,dan sebagainya. Perbuatan
atau sifat menaruh belas kasihan adalah orang yang berakhlak, manusia mempunyai
potensi untuk berbelas kasihan. Masalahnya sanggupkah ia menggugah potensi
belas kasihnya itu. Bila orang itu tergugah hatinya maka berarti orang berbudi
dan terpujilah oleh Allah.
F. Cinta
Kasih Erotis
Cinta kasih kesaudaraan merupakan cinta
kasih antara orang-orang yang sama-sama sebanding, sedangkan cinta kasih ibu
merupakan cinta kasih terhadap orang-orang yang lemah tanpa daya. Walaupun
terdapat perbedaan besar antara kedua jenis tersebut, Kedua-duanya mempunyai
kesamaan bahwa pada hakekatnya cinta kasih tidak terbatas kepada seseorang
saja. Berlawan dengan kedua jenis cinta kasih tersebut ialah cinta kasih
erotis, yaitu kehausan akan penyatuan akan penyatuan yang sempurna, akan
penyatuan dengan seseorang. Pada hakekatnya cinta kasih tersebut bersifat
bersifat ekslusif, bukan universal, dan juga barangkali merupakan bentuk cinta
kasih yang paling tidak dapat dipercaya.
CINTA KASIH, KEINDAHAN,
PENDERITAAN, TANGGUNG JAWAB, HARAPAN, KEADILAN, PANDANGAN HIDUP, KEGELISAHAN,
KEMATIAN, KEYAKINAN, DAN PENGABDIAN
> Cinta Kasih
Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia karangan W.J.S. Purwodarminta, cinta
adalah rasa sangat suka (kepada) atau rasa sayang (kepada), ataupun rasa sangat
kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih, artinya perasaan
sayang atau cinta (kepada) atau menaruh belas kasihan. Dengan demikian, arti
cinta dan kasih itu hampir sama sehingga kata kasih dapat dikatakan lebih
memperkuat rasa cinta.
Oleh karena itu, cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka (sayang)
kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan.
Walaupun cinta dan kasih mengandung arti yang hampir sama, antara keduanya
terdapat perbedaan, yaitu cinta lebih mengandung pengertian tentang rasa yang
mendalam, sedangkan kasih merupakan pengungkapan untuk mengeluarkan rasa,
mengarah pada orang atau yang dicintai. Dengan kata lain, bersumber dari cinta
yang mendalam itulah kasih dapat diwujudkan secara nyata.
Menurut Erich Fromm (1983 : 54) dalam bukunya Seni Mencintai mengemukakan
tentang adanya berbagai macam-cinta yang dapat di uraikan sebagai berikut :
- Cinta
Diri Sendiri
Secara alami manusia mencintai dirinya sendiri (self love) dan banyak orang
yang menafsirkan cinta diri sendiri diidentikan dengan egoistis. Jika demikian
cinta diri sendiri ini bernilai negatif. Namun apabila diartikan bahwa cinta
diri sendiri adalah mengurus dirinya sendiri, sehingga kebutuhan jamsmani dan
rohaninya terpenuhi seimbang ini bernilai positif. Dengan demikian cinta
terhadap dirinya tidak harus dihilangkan tetapi harus berimbang dengan cinta
kepada orang lain untuk berbuat baik.
- Cinta
Sesama Manusia / Persaudaraan
Cinta kepada sesama manusia atau persaudaraan (agape. Bahasa Yunani) itu
merupakan watak manusia itu sendiri dan diwujudkan dalam tingkah laku atau
perbuatannya kepada sesama manusia. Perbuatan dan perlakuan yang baik kepada
sesama manusia bukan berarti karena seseorang itu membela, menyetujui,
mendukung dan berguna, bagi dirinya, melainkan dating dari hati nuraninya yang
ikhlas disertai tujuan yang mulia. Motivasi perbuatan dan perlakuan seseorang
mencintai sesama manusia itu disebabkan karena pada dasarnya manusia tidak
dapat hidup sendirian (manusia sebagai makhluk social) dan sudah merupakan
suatu kewajiban.
- Cinta
Erotis
Cinta yang erat dorongannya dengan dorongan seksual (sifat membirahikan)
ini merupakan sifat eksklusif (khusus) yang bias memperdayakan cinta yang
sebenarnya. Hal itu dikarenakan cinta dan nafsu tersebut letaknya tidak berbeda
jauh. Disi lain Cinta erotis jika didasari dengan cinta ideal, kasih sayang,
keserasian maka berfungsi dalam melestarikan keturunan dalam ikatan yang sah
yaitu pernikahan. Sebaliknya jika tidak didasari kasih sayang yaitu nafsu yang
membutakan akal pikiran sehingga yang ada hanya nafsu birahi didalamnya akan
timbul rasa ketidak puasan bias berakhir dengan sebuah perceraian bahkan akan
mungkin timbul juga perselingkuhan atau ke tempat pelacuran yang didalamnya
tidak mungkin akan timbul rasa kasih sayang karena yang ada hanya nafsu birahi
berhubungan badan saja, dengan uang sebagai bayarannya.
- Cinta
Keibuaan
Kasih sayang itu bersumber dari cinta keibuan, yang paling asli dan yang
terdapat pada diri seorang ibu terhadap anaknya sendiri. Ibu dan anak terjalin
suatu ikatan fisiologi. Seorang ibu akan memelihara anaknya dengan hati-hati
penuh dengan kasih sayang dan naluri alami seorang ibu. Sedangkan menurut para
ahli ilmu jiwa berpendapat bahwa dorongan kebapakan bukan karena fisologis,
melainkan dorongan psikis.
- Cinta
terhadap Allah
Merupakan puncak cinta manusia, yang paling jernih, spiritual dan yang
dapat memberikan tingkat perasaan kasih sayang yang luhur, khususnya perasaan
simpatik dan sosial. Cinta yang ikhlas seorang manusia kepada Allah akan
membuat cinyta menjadi kekuatan pendorong yang mengarahkannya dalam kehidupan
dan menundukkan semua bentuk cinta yang lain.
- Cinta
terhadap Rasul
Ini merupakan ideal yang sempurna bagi manusia baik dalam tingkah laku,
moral, maupun berbagai sifat luhur lainnya.
>Keindahan
Keindahan berasal dari kata indah, artinya bagus, permai, cantik, elok,
molek dan sebagainya. Benda yang mempunyai sifat indah ialah segala hasil seni,
(meskipun tidak semua hasil seni indah, pemandangan alam (pantai, pegunungan,
danau, bunga-bunga di lereng gunung), manusia (wajah, mata, bibir, hidung,
rambut, kaki, tubuh), rumah (halaman, taman, perabot rumah tangga dan
sebagainya), suara, warna dan sebagainya. Keindahan adalah identik dengan
kebenaran.
Selain itu menurut luasnya sudut pandang keindahan dapat dibedakan atas:
1. Keindahan dalam arti luas.
The Liang Gie menjelaskan bahwa keindahan dalam arti luas mengandung
pengertian ide kebaikan. Misalnya Plato menyebut watak yang indah dan hukum
yang indah, sedangkan Aristoteles merumuskan keindahan sebagai sesuatu yang
baik dan juga menyenangkan.. Jadi pengertian yang seluas-luasnya meliputi :
- keindahan
seni
- keindahan
alam
- keindahan
moral
- keindahan
intelektual.
2. Keindahan dalam arti estetik murni.
Keindahan dalam arti estetik murni menyangkut pengalaman estetik seorang
dalam hubungannya dengan segala sesuatu yang diserapnya.
3. Keindahan dalam arti terbatas dalam hubungannya dengan penglihatan.
Keindahan dalam arti yang terbatas, mempunyai arti yang lebih disempitkan
sehingga hanya menyangkut benda – benda yang dapat diserap dengan penglihatan,
yakni berupa keindahan bentuk dan warna. Keindahan tersusun dari berbagai
keselarasan dan kebalikan dari garis, warna, bentuk, nada, dan kata-kata.
>penderitaan
Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal daribahasa
sansekerta artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau
merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan dalam kehidupan manusia
sering terjadi seiring berkembangnya kehidupan manusia tersebut. Semakin
berkembangnya kehidupan manusia makan akan semakin kompleks juga penderitaan
yang akan di hadapi manusia.
Penderitaan termasuk realitas manusia dan dunia. Intensitas penderitaan
bertingkat-tingkat semakin tinggi intensitas semakin berat juga penderitaan
yang di alami oleh manusia tersebut. Namun peranan individu juga menentukan
berat-tidaknya intensitas penderitaan. Suatu peristiwa yang dianggap
penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain.
Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit kembali bagi
seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencapai kenikmatan dan kebahagiaan.
Contoh penderitaan :
- Pemutusan
hak kerja
·
Kemiskinan (hidup pas – pasan)
Penderitaan kekalutan mental banyak terdapat dalam lingkungan seperti :
a) kota – kota besar
b) anak-anak muda usia
c) wanita
d) orang yang tidak beragama
e) orang yang terlalu mengejar materi
>tanggung jawab
Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya
yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggung jawab berarti juga berbuat
sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya.
Seseorang mau bertanggung jawab karena ada kesadaran atau keinsafan atau
pengertian atas segala perbuatan dan akibatnya dan atas kepentingan pihak lain.
Tanggung jawab adalah ciri manusia beradab (berbudaya). Untuk memperoleh
atau meningkatkan kesadaran bertanggung jawab perlu ditempuh usaha melalui
pendidikan, penyuluhan, keteladanan, dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
Macam-macam Tanggung Jawab:
a. Tanggung jawab terhadap diri sendiri
b. Tanggung jawab terhadap keluarga
c. Tanggung jawab terhadap masyarakat
d. Tanggung jawab kepada bangsa/negara
e. Tanggung jawab terhadap Tuhan
>Harapan
Harapan berasal dari kata harap yaitu keinginan supaya sesuatu terjadi atau
sesuatu terjadi atau suatu yang belum terwujud. Harapan dapat diartikan sebagai
menginginkan sesuatu yang dipercayai dan dianggap benar dan jujur oleh setiap
manusia dan harapan agar dapat dicapai, memerlukan kepercayaan kepada diri
sendiri, kepercayaan kepada orang lain dan kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha
Esa.
Contoh :
Irvan seorang mahasiswa universitas terbuka, dia belajar sangat rajin
dengan harapan pada saat nantinya sewaktu ujian semester dia memperoleh nilai
A.
Menurut kodratnya dalam diri manusia terdapat 2 dorongan, yaitu dorongan
kodrat serta dorongan kebutuhan hidup. Terkait dengan kebutuhan manusia
tersebut, Abraham Maslow mengkategorikan kebutuhan manusia menjadi lima macam
atau disebut juga lima harapan manusia, yaitu :
1) Harapan untuk memperoleh kelangsungan
hidup
2) Harapan untuk memperoleh keamanan
3) Hak untuk mencintai dan dicintai
4) Harapan diterima lingkungan
5) Harapan memperoleh perwujudan cita-cita
Dalam mencukupi kebutuhan kodrat mau pun kebutuhan, manusia membutuhkan
orang lain.
>keadilan
Adalah kesimbangan atau keharmonisan antara menuntut hak dan menjalankan
kewajiban. Menurut Aristoteles keadilan adalah kelayakan dalam tindakan
manusia, kelayakan diartikan sebagai titik tengah diantara kedua ujung ekstrem
yang terlalu banyak dan terlalu sedikit. Keadilan oleh Plato diproyeksikan pada
diri manusia sehingga dikatakan adil adalah orang yang mengendalikan diri dan
perasaanya dikendalikan oleh akal. Menurut pendapat yang lebih umum dikatakan
bahwa keadilan itu adalah pengakuan dan perlakuan yang seimbang antara hak dan
kewajiban.Keadilan terletak pada keharmonisan menuntut hak dan menjalankan
kewajiban. Dengan kata lain keadilan adalah keadaan bila setiap orang
memperoleh apa yang menjadi haknya dan setiap orang memperoleh bagian yang sama
dari kekayaan bersama.
Ciri-ciri nilai keadilan
1. tidak memihak
2. sama hak
3. sah menurut hukum
4. layak dan wajar
5. benar secara moral
>pandangan hidup
Pandangan Hidup merupakan suatu dasar atau landasan untuk membimbing
kehidupan jasmani dan rohani. Pandangan hidup ini sangat bermanfaat bagi
kehidupan individu, masyarakat, atau negara. Semua perbuatan, tingkah laku dan
aturan serta undang-undang harus merupakan pancaran dari pandangan hidup yang
telah dirumuskan.
Pandangan hidup sering disebut filsafat hidup. Filsafat berarti cinta akan
kebenaran, sedangkan kebenaran dapat dicapai oleh siapa saja. Hal inilah yang
mengakibatkan pandangan hidup itu perlu dimiliki oleh semua orang dan semua
golongan.
Pandangan hidup yang teguh merupakan pelindung seseorang. Dengan memegang
teguh pandangan hidup yang diyakini, seseorang tidak akan bertindak sesuka
hatinya. Ia tidak akan gegabah bila menghadapi masalah, hambatan, tantangan dan
gangguan, serta kesulitan yang dihadapinya.
Biasanya orang akan selalu ingat, taat, kepada Sang Pencipta bila sedang
dirudung kesusahan.
Namun, bila manusia sedang dalam keadaan senang, bahagia, serta kecukupan,
mereka lupa akan pandangan hidup yang diikutinya dan berkurang rasa
pengabdiannya kepada Sang Pencipta. Hal ini disebabkan oleh beberapa factor,
antara lain :
- Kurangnya
penghayatan pandangan hidup yang diyakini.
- Kurangnya
keyakinan pandangan hidupnya.
- Kurang
memahami nilai dan tuntutan yang terkandung dalam pandangan hidupnya.
- Kurang
mampu mengatasi keadaan sehingga lupa pada tuntutan hidup yang ada dalam
pandangan hidupnya.
- Atau
sengaja melupakannya demi kebutuhan diri sendiri.
Pandangan hidup tidak sama dengan cita-cita. Sekalipun demikian, pandangan
hidup erat sekali kaitannya dengan cita-cita. Pandangan hidup merupakan bagian
dari hidup manusia yang dapat mencerminkan cita-cita atau aspirasi seseorang
dan sekelompok orang atau masyarakat.
>kegelisahan
Takut atau gelisah menurut istilah biasanya disebut ansietas. Ansietas
merupakan suatu jenis neurosis yang tanda utamanya adalah rasa cemas atau takut
berkebihan, sering sekali datangnya secara tiba- tiba, timbul sebagai akibat
dari adanya konflik internal atau konflik dari dalam hati, misalnya perasaan
tentang kehilangan seseorang atau sesuatu yang dicintainya. Takut atau gelisah
dalam bahasa arab sering disebut khauf yang artinya keadaan jiwa disaat manusia
terancam.
Faktor terjadinya kegelisahan atau kecamasan :
1. Ketidakmampuan seorang dalamenghadapi kenyataan hidup
2. Munculnya rasatakut tidak mampu menyesuaikan diri dengan
lingkungan.
3. Situasi budaya kita yang belum mapan betul.
4. Adanya dorongan kegelisahan dari dalam hati nuraninya sendiri.
5. Adanya perasaan takut kehilangan hak maupun nama baiknya.
6. Karena sedang menunggu sesuatu.
7. Faktor dari luar yang terjadi karena lingkungan dimana ia
tinggal dan masyarakat sekitarnya.
Sebab-sebab timbulnya rasa gelisah
Rasa gelisah pada seseorang dapat disebabkan oleh beberapa hal seperti
berikut:
1. Kurang beriman
2 Kurang atau tidak yakin akan kekuatn diri sendiri
3. Karena merasa bersalah atau berdosa
Bentuk-bentuk kegelisahan
1. Keterasingan
2. Kesepian
3. Ketidakpastian
4. Kecemasan
Menurut Sigmund Freud, kecemasan dibagi menjadi tiga macam :
a. Kecemasan tentang kenyataan
adalah suatu pengalaman perasaan sebagai akibat pengamatan suatu bahaya
dalam dunia luar. Bahaya adalah sikap keadaan dalam lingkungan seseorang yang
mengancam untuk mencelakakanya. Pengalaman bahaya dan timbulnya kecemasan
mungkin dari sifat pembawaan, dalam arti kata bahwa seseorang mewarisi
kecenderungan untuk menjadi takut kalau ia berada dekat dengan benda tertentu
atau keadaan tertentu dilingkunganya.
b. Kecemasan neurotis(saraf)
ditimbulkan oleh suatu pengamatan tentang bahaya dari naluriah.Kecemasan
neurotis dapat dibedakan dalam 3bentuk:
~ Bentuk kecamasan yang berkisar dengan bebas dan menyesuaikan dirinya
dengan segera pada lingkungan yang kiranya cocok.
~ Bentuk ketakutan yang tegang dan irrasional(phobia)
~ Reaksi gugup atau setengah gugup, reaksi ini munculnya secara tiba- tiba
c. Kecemasan moril
merupakan suatu perasaan bersalah atau malu dalam ego, yang ditimbulkan
oleh suatu pengamatan mengenai bahaya dari hati nurani.
>kematian
Kematian adalah suatu misteri. Banyak yang tidak tahu seperti apa dunia
sesudah kematian. Tapi banyak juga yang percaya bahwa ada “kehidupan
lain”setelah kematian. Banyak juga yang percaya bahwa kematian adalah akhir dari
segalanya dan akhir dari eksistensi seseorang, dan setelah itu yang ada adalah
ketiadaan. Banyak juga yang percaya bahwa kematian adalah awal dari suatu
kehidupan baru dalam suatu bentuk siklus. Apapun kepercayaan yang dianut, tak
ada seorang pun yang tahu seperti apa situasi dan kondisi sesudah kematian.
Banyak yang mengandaikannya sebagai suatu kondisi “ketiadaan”, bahwa sebuah
kematian adalah awal dari suatu ketiadaan, bertentangan dengan kelahiran yang
dianggap sebagai awal dari suatu ketiadaan. Materialistik ? Memang benar,
tetapi setidaknya itu yang sampai saat ini kita ketahui dengan “common sense”
kita sebagai manusia. Dan sisanya adalah kepercayaan.
Orang yang telah mati juga dikatakan “telah meninggal dengan tenang”.
Tentunya semua berkeyakinan, walaupun kadang tidak tahu karena bersifat sangat
subyektif, bahwa orang yang akan mati “pasti” akan mati dengan tenang. Tidak
pernah dikatakan “telah meninggal dengan terburu-buru” atau “telah meninggal
dengan marah”, karena ketenangan adalah wajah suatu kematian. Dan walaupun
orang yang mati telah mati dengan cara yang dan kondisi yang “tidak tenang”,
tentunya mereka yang belum mati mengatakan hal yang lain : telah meninggal
dengan tenang. Mungkin ada yang ditakutkan. Mungkin juga tidak siap untuk mati,
dan mungkin juga berhubungan dengan kepercayaan.
>keyakinan
Keyakinan / kepercayaan yang menjadi dasar pandangan hidup manusia adalah
sebuah pemikiran yang mendasar dan mendalam terhadap suatu hal yang kemudian di
anut untuk menjadi pedoman hidup mereka.
Keyakinan / Kepercayaan itu sendiri berasal dari akal atau kekuasaan tuhan.
Sebuah akal yang berfikir tentang pedoman yang di anut merupakan pemberian
Allah yang kemudian di implementasikan di kehidupan nyata. Keyakinan /
kepercayaan itu sendiri nantinya akan membentuk sebuah filsafat.
Contoh, pada suatu masa, manusia pernah meyakini bahwa bumi merupakan pusat
tata surya, belakangan disadari bahwa keyakinan itu keliru.
>pengabdian
Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat, ataupun
tenaga sebagai perrwujudan kesetiaan, cinta, kasih sayang, hormat, atau satu
ikatan dan semua itu dilakukan dengan ikhlas. Pengabdian bisa disebut juga
sebagai rasa tanggung jawab. Manusia merupakan makhluk ciptakan Tuhan, sebagai
manusia kita wajib mengabdi kepada Tuhan. Pengabdian tersebut berarti
penyerahan diri sepenuhnya kepada Tuhan, dan itu merupakan perwujudan tanggung
jawabnya kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Pengorbanan merupakan akibat dari pengabdian. Pengorbanan dapat berupa
harta benda, pikiran, perasaan, bahkan dapat juga berupa jiwanya. Pengorbanan
diserahkan secara ikhlas tanpa pamrih, tanpa ada perjanjian, tanpa ada
transaksi, kapan saja diperlukan.
Pengabdian lebih banyak menunjuk kepada perbuatan sedangkan,pengorbanan
lebih banyak menunjuk kepada pemberian sesuatu misalnya berupa pikiran,
perasaan, tenaga, biaya, waktu. Dalam pengabdian selalu dituntut pengorbanan,
tetapi pengorbanan belum tentu menuntut pengabdian.
Macam-macam Pengorbanan/Pengabdian
Sebenarnya muculnya pengabdian karena adanya rasa tanggung jawab, baik
terhadap Tuhan sebagai Penciptanya terhadap diri sendiri, terhadap keluarga dan
terhadap masyarakat. Oleh karena itu pengabdian pengabdian dibedakan antara
lain :
1. Pengabdian terhadap Tuhan yang Maha Esa
2. Pengabdian kepada masyarakat
3. Pengabdian kepada raja
4. Pengabdian kepada negara
5. Pengabdian kepada harta
6. Pengabdian kepada keluarga